DAFTAR HARGA BIBIT LELE | |
UKURAN | HARGA |
2 X 3 | Rp /ekor |
3 X 4 | RP /ekor |
3 X 5 | RP /ekor |
4 X 6 | RP /ekpr |
5 X 7 | RP /ekor |
6 X 8 | RP /ekor |
Senin, 22 April 2013
Daftar harga Bibit Ikan Lele sangkuriang
Teknik Pememijahan Ikan Lele Sangkuriang
Cara Pembenihan Lele Sangkuriang
Cara pembenihan lele
sangkuriang meliputi kegiatan perawatan induk, pemijahan, penetasan &
pemeliharaan benih lele s/d benih mencapai ukuran 5/6 cm atau berukuran 7/8 cm.
Kolam yang digunakan sebaiknya menggunakan kolam terpal saja, selain lebih
mudah & hemat, penggunaan kolam terpal juga dpt meminimalisasi penyakit
dari pd kolam tanah.
Kolam terdiri dari :
·
Kolam perawatan induk dgn ukuran sekitar 4 m x 3 m x 1
m (Panjang x Lebar x Tinggi)
·
Kolam pemijahan dgn ukuran sekitar 4 m x 2 m x 1 m (Panjang
x Lebar x Tinggi).
· Kolam penetasan & pemeliharaan benih ukurannya sekitar 4
m x 3 m x 50 cm (Panjang x Lebar x Tinggi) sebanyak 10 kolam.
Kolam utk pembenihan lele
sangkuriang dgn ukuran seperti di atas dpt berisi sampai 3 paket indukan, 1
paket indukan biasanya berisi 15 atau 16 ekor, terdiri dr 5 atau 6 ekor jantan
& 10 ekor betina. Jika ingin membeli indukan lele sangkuriang, belilah
ditempat yang benar-benar dipercaya. Langkah pertama yg harus dilakukan
sebelum membeli indukan lele sangkuriang adalah menyiapkan kolam perawatan
induk, dgn ukuran kolam seperti diatas. Air kolam diisi sekitar 80 cm. Kemudian
lakukan pengomposan agar kualitas air kolam menjadi baik & memenuhi
standart. Pengomposan yg baik biasanya air kolam berwarna hijau pekat karena
adanya mikroorganisme & zat yg baik utk ikan. Lamanya waktu pengomposan
sekitar 10 hari. Kemudian indukan lele sangkuriang dpt dimasukan ke dalam
kolam. Di dalam metode pembenihan lele sangkuriang ini,
indukan lele jantan & betina tdk dipisahkan, semua indukan lele dimasukan
menjadi satu kolam. Karena warna air kolam yg tdk jernih (Hijau) maka biasanya
indukan lele sangkuriang tdk melakukan pemijahan liar.
Indukan lele sangkuriang sebaiknya diberikan pakan pelet hanya satu kali sehari pd malam hari jam 20.00, namun semua indukan lele harus dpt pakan. Semakin pakan berprotein tinggi semakin baik kualitas telur, jika ingin memberikan pakan tambahan, misalnya ayam tiren cukup satu minggu sekali, jika terlalu sering dikhawatirkan akan membuat indukan kelebihan lemak & akan mengganggu produktifitas telur.
Kemudian membuat kakaban & menyiapkan kolam pemijahan. Dalam pembenihan lele sangkuriang setiap kakaban berukuran panjang 1,5 m & lebar 40 cm, buat 18 kakaban menggunakan ijuk & bambu sebagai penjepit. Kemudian kolam pemijahan diisi dgn air bersih setinggi 25 cm s/d 30 cm. Pastikan kakaban yang dimasukkan dalam kondisi bersih, usahakan dasar kolam tertutup rapat dgn kakaban, jika kakaban mengapung, gunakan batu kali agar tenggelam, pastikan batu yg digunakan sebagai penahan tenggelam 10 cm di bawah permukaan air.
Indukan jantan lele sangkuriang yg siap memijah ditandai dgn alat kelaminnya terlihat memanjang & berwarna kemerahan, jika diusap pd bagian sirip atas dr arah depan ke arah ekor, maka sirip atas akan berdiri, berarti indukan jantan sedang birahi. Indukan betina yg siap memijah memiliki ciri perut yg besar & lembek, alat kelamin tampak bulat & membesar berwarna kemerahan. Perbandingan yg ideal utk satu kali pemijahan adalah 3 ekor induk jantan & 4 ekor induk betina. Pemijahan yg baik biasanya dilakukan pd sore hari, proses pemindahan indukan dr kolam indukan ke kolam pemijahan dilakukan per ekor & jangan sampai melukai indukan atau membuat indukan stress. Lele sangkuriang biasanya memijah di malam hari, sehingga keesokan paginya telur akan terlihat memenuhi kakaban.
Kemudian memindahkan
kakaban ke dalam kolam penetasan, sebaiknya pd sore hari, pindahkan kakaban yg
telah berisi telur ke dalam kolam penetasan yg telah disiapkan. Dari 10 kolam
penetasan gunakan 6 kolam, masing-masing diisi 3 kakaban/kolam (18 kakaban).
Kolam penetasan dibersihkan & diisi dgn air bersih setinggi 20 cm utk
daerah yg bersuhu panas & 15 cm utk daerah yg lebih dingin, berikan larutan
yg dpt meningkatkan kualitas air & menjaga kestabilan PH air. Utk
mengetahui kualitas air sebaiknya menggunakan alat pengukur PH air. Empat
kolam penetasan yg tersisa lakukan pengomposan pd 3 kolam, utk nantinya
digunakan sbg tempat benih lele pd saat proses penyortiran. Satu kolam lagi yg
tersisa tdk perlu dikompos, karena akan digunakan utk mengumpulkan seluruh
kakaban yg akan diangkat pd hari ke 13. Setelah semua kakaban dr kolam
pemijahan telah dipindahkan ke dalam kolam penetasan, maka semua indukan yg
telah memijah harus dikembalikan ke dalam kolam indukan sore itu juga. Biasanya
telur lele sangkuriang mulai menetas keesokan harinya, benih lele yg baru menetas
tdk perlu dikasih makanan sampai pd hari ke empat, karena mereka masih
memiliki cadangan makanan yg dibawa dr lahir. Kemudian utk hari ke-4 diberikan
pakan alami berupa cacing sutera yg masih hidup. letakkan tumpukan cacing
sutera yg dibagi menjadi 9 tumpukan kecil-kecil di dasar kolam pd sudut yg
berbeda-beda agar seluruh benih rata mendapatkan makanan. Kontrol cacing sutera
jika habis tambahkan, sampai benih berumur 13 hari. Saat berumur 13 hari,
seluruh kakaban dr kolam penetasan dipindahkan ke kolam yg sudah tersedia.
Sebaiknya kakaban dicelup-celupkan dulu dgn perlahan agar benih lele yg
menempel terlepas. Bibit yg berumur 13 hari utk pemberian cacing sutera
dihentikan, diganti dgn pelet tepung (pakan udang) yg diberikan 6 kali setiap
hari, pemberian pelet tepung dihentikan jika sudah menghabiskan 5 kantong.
Kemudian pakan diganti dgn pelet yg ukurannya lebih besar (sesuaikan dgn ukuran
ikan), cara pemberian pakan & banyaknya sama, yaitu sampai menghabiskan 5
kantong. Jika benih berumur 20 hari baru dilakukan penyortiran. Penyortiran
menggunakan 3 jenis baskom sortir, yaitu baskom utk ukuran benih 2/3 cm, baskom
utk ukuran benih 3/4 cm & baskom utk ukuran benih 5/6 cm. Di penyortiran
tahap pertama biasanya ditemukan 4 macam ukuran :
· Ukuran ke-1 adalah yg paling kecil, yuait benih yg lolos dr baskom
2/3 cm, masukan kembali benih lele ke kolamnya semula & berikan lagi pakan
pelet tepung.
Ukuran yg ke-2 adalah ukuran 2/3 cm, masukkan benih ukuran 2/3 cm
ini ke dalam salah satu dr 3 kolam yg sudah tersedia yaitu kolam yg sudah
dilakukan pengkomposan sebelumnya. Pelet yg diberikan disesuaikan dgn ukuran
ikan , sesekali bisa diselingi dgn pelet tepung.
·
Ukuran yg ke-3 adalah ukuran 3/4 cm. Masukan benih ukuran 3/4 cm
ke dalam salah satu dr 2 kolam yg tersisa. Jenis pelet yg diberikan dpt
disesuaikan dgn ukuran benih.
·
Ukuran benih yg ke-4 adalah ukuran 4/6 cm atau lebih, masukan
benih ukuran ini kedalam kolam terakhir. Benih ukuran ini sudah bisa diberikan
pakan pelet yg lebih besar.
Setelah benih lele berumur 27
hari, lakukan lg penyortiran, pada penyortiran yang kedua ini biasanya benih
lele dengan ukuran 5/6 cm sudah mulai banyak, sehigga sudah bisa untuk dijual.
Sejarah ikan lele sangkuriang
Sejarah ikan lele sangkuriang
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Secara bertahap akan kami postingan terkait hal tersebut.
Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan. Pertama, Dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi. Kedua, Teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat. Ketiga, Pemasarannya relative mudah. Keempat, modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit.
Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai.
Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo Balai Benih Air Tawar (BBAT) Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele Sangkuriang. Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang tergolong omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, ia dapat memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya.
Untuk usaha budidaya, penggunaan pakan komersil (pellet) sangat dianjurkan karena berpengaruh besar terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas. Tujuan pembuatan Petunjuk Teknis ini adalah untuk memberikan cara dan teknik pemeliharaan ikan lele dumbo strain Sangkuriang yang dilakukan dalam rangka peningkatan produksi.
Perikanan untuk meningkatkan ketersediaan protein hewani dan tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang ada di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar yaitu induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan diseminasi kepadainstansi/pembudidaya yang memerlukan.Induk lele dumbo hasil perbaikan ini, diberi nama Lele Sangkuriang. Induk lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985.
Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua antara induk betina.
Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan. Pertama, Dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi. Kedua, Teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat. Ketiga, Pemasarannya relative mudah. Keempat, modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit.
Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai.
Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo Balai Benih Air Tawar (BBAT) Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele Sangkuriang. Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang tergolong omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, ia dapat memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya.
Untuk usaha budidaya, penggunaan pakan komersil (pellet) sangat dianjurkan karena berpengaruh besar terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas. Tujuan pembuatan Petunjuk Teknis ini adalah untuk memberikan cara dan teknik pemeliharaan ikan lele dumbo strain Sangkuriang yang dilakukan dalam rangka peningkatan produksi.
Perikanan untuk meningkatkan ketersediaan protein hewani dan tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang ada di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar yaitu induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan diseminasi kepadainstansi/pembudidaya yang memerlukan.Induk lele dumbo hasil perbaikan ini, diberi nama Lele Sangkuriang. Induk lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985.
Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua antara induk betina.
budidaya lele, baik aktivitas pembenihan ataupun pembesaran bisa dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. budidaya di bak tembok serta bak plastik bisa memanfaatkan tempat pekarangan maupun tempat marjinal yang lain.
sumber air bisa menggunakan aliran irigasi, air sumu ( air permukaan atau sumur didalam ), maupun air hujan yan telah dikondisikan terlebih dulu. parameter mutu air yan baik untuk pemeliharaan ikan lele sangkuriang yaitu seperti berikut :
suhu air yang ideal untuk perkembangan ikan lele berkisar pada 22-32°c. suhu air akan merubah laju perkembangan, laju metabolisme ikan serta napsu makan ikan dan kelarutan oksigen didalam air.
ph air yang ideal berkisar pada 6-9.
oksigen terlarut didalam air mesti 1 mg/l.
sumber air bisa menggunakan aliran irigasi, air sumu ( air permukaan atau sumur didalam ), maupun air hujan yan telah dikondisikan terlebih dulu. parameter mutu air yan baik untuk pemeliharaan ikan lele sangkuriang yaitu seperti berikut :
suhu air yang ideal untuk perkembangan ikan lele berkisar pada 22-32°c. suhu air akan merubah laju perkembangan, laju metabolisme ikan serta napsu makan ikan dan kelarutan oksigen didalam air.
ph air yang ideal berkisar pada 6-9.
oksigen terlarut didalam air mesti 1 mg/l.
budidaya ikan lele sangkuriang bisa dilakukan didalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah. didalam budidaya ikan lele di kolam yang butuh di perhatikan yaitu pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan serta pengeluaran air.
Langganan:
Postingan (Atom)